Keesokan hari nya setelah, saya berulang tahun. Dipagi hari, saya tidak dapat merasakan seluruh tubuh saya, kepala saya pun menjadi sakit dan serasa berputar- putar.
Mata saya tidak di buka, serasa ingin terus menutup. Pandangan yang sudah merabun pun saya rasakan.
Terlintas di pikiran saya " Tuhan jika memang ini waktu ku, aq siap". Saya hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Dalam pikiran saya, saya berfikir, ada orang yang masuk kedalam kamar saya, beberapa saat kemudian, mama saya pun masuk kedalam kamar saya, ia terkejut, mengapa saya berbaring ditempat tidur, saya ingin menjawab, tetapi mulut dan lidah saya kaku, tidak dapat berkata apa- apa.
Dengan sekuat tenaga, saat mencoba untuk keluar dari kamar saya, saya berjalan keruang tamu, dan sesampainya diruang tamu, saya hanya dapat duduk disudut ruang tamu, beberapa saat kemudian, papa saya pun, pulang, ia bertanya apa yang terjadi, dengan nada terbata- bata dan dengan air mata menetes saya mengatakan bahwa kepala saya sakit.
Setelah itu, papa saya mulai memijat- mijat kepala saya, tetapi pada saat itu, saya tidak dapat merasakan apapun dikepala saya, tangan dan badan saya pun dipijat- pijat, tetapi tidak ada reaksi apapun dari tubuh saya, saya tidak mengatakan sakit, ataupun.
Papa saya mulai gelisah, dan ia pun mulai memijat- mijat kaki saya, papa saya tahu, bahwa kaki itu, menpunyai saraf- saraf yang mengacu kedalam tubuh.
Pada saat itu, saya mulai merasakan sakit dikaki saya, segera, papa saya meminta mama saya untuk memasak air hangat dan ditaburin garam. Entah saya yang aneh, atau memang ada penyakit didalam tubuh saya, air hangat itu, serasa air mendidih dikaki saya, setelah dipijat- pijat, saya merasakan badan saya sudah mulai membaik, dan pada sore hari saya merasakan mual diperut saya, saya merintih kesakitan, mama saya memberi obat, tetapi saat itu juga, perut saya menolak, dan saya pun muntah, saya pun memaksakan agar obar itu, terminum, setelah itu, saya tertidur sejenak, dan saya terbangun karena sahabat saya menelefon di HP saya, ia bertanya apa yang terjadi pada saya, dan saya pun menjelaskan kepada nya. Setelah itu, banyak teman saya yang datang kerumah saya, dan menenguk saya. Dari situ lah, saya mendapatkan motivasi untuk sembuh dari diri saya. Dari sakit ini lah, saya mendapatkan pelajaran apa itu kasih yang tulus, kasih dan perhatian yang selalu ada disaat kita suka, maupun duka.
Tuhan tidak pernah mencobai anak- anak nya melebihi kemampuan anak- anaknya.
Semoga sedikit cerita dari saya ini, dapat memotivasi kita semua :)
God Bless...